Khamis, 22 April 2010

ADA APA DENGAN JOGJA: Day 2, 10thApril2010

Coretan Travelling for our 2nd Day in Jogja bersambung;

Hari Kedua di Jogja diisi dengan Perjalanan ke Ketep Pass-Dieng Platheu-Agro Wisata Thamby-Extra Hot Restaurant.

Perjalanan bagi hari kedua dimulakan pada awal pagi, seawal Jam 4.30am. Yeah very early in the morning as we need to spend sometime on road to reach our next pit-stop, The Obyet Wisata Ketep Pass. Ketep Pass terletak di puncak Bukit Ketep di kawasan Mangelang dengan ketinggian 1,200meter above sea level. Perjalanan ke sini dari Malioboro mengambil masa lebih kurang 2 jam. Cuacanya dingin dengan pemandangan gunung yg sangat indah lagi redup mata memandang. Dengan kehadiran bersama Mas Dhani, our fren cum fotografer, there are few great shots taken along the way at this place.


Ini adalah Tauhu Bakso_pengalas perut kami sepanjang perjalanan ke Ketep Pass, dibeli oleh Bonar Hendra. Thnx for dat. Seumpanya nya, Tauhu itu disumbat didalamnya bakso(bebola daging) dan digoreng dengan telur dan tepong. Berasap bile makan dengan cili padinya. Adusss, Enak Bangat!

 Sesi bergambar sudah bermula!!!!


 

Mas Dhani_Fotographer of the Day!










Miss Raina!

Ian!

Selepas puas mengecapi scenery di Ketep Pass, perjalanan diteruskan ke destinasi yang lebih jauh..Dieng Plateau. Kawasan ini adalah merupakan dataran tinggi di Jawa Tengah,another 2 hours from Ketep Pass, yang meliputi wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Ianya terletak di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.


Dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan dapat dikatakan gunung api raksasa. Kawah-kawah yang menggelegak banyak dijumpai di sini. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2,000m di atas paras laut. Suhu di Dieng sejuk dan agak dingin, dalam 15—20°C di siang hari dan 10°C di malam hari. Ada ketikanya pada bulan Julai/Ogos,  temperature bole jatuh ke paras  0°C di pagi hari dan menghasilkan fros atau lebih dikenali oleh penduduk setempat dengan bun upas ("embun racun") karena mengakibatkan kerosakan pada tanaman pertanian mereka.





Secara geografinya Dieng merangkumi Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Hingga tahun 1990-an wilayah ini  tiada bekalan elektrik dibekalkan dan merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Jawa Tengah.





Seems like sudah pancit!

Seorang lagi talented photographer, Bonar Hendra!
Nyanyi lagu: Masihkah kau ingat..masih kah kau ingat..lalalallalaa




ahem

Panas_menggelegak..



Perjalanan diteruskan ke Telaga Warna

A Folktale from West Java_about Telaga Warna

The king of a famous kingdom in Cipanas, West Java, is very wise man. He has a beautiful daughter. The king and queen love their daughter so much.
But all their love is not enough for the princess. Even though they give her everything, she is not happy. All the jewelries that they have are not enough for her. She is not satisfied with her gorgeous look either.
The princess then has an idea. She plans to put all the jewelries that they have in every single hair in her head. She wants to be the most beautiful girl in the world.
So the princess goes to see her mother and father and tell them about her plan. She is very sure they will not say no.
The king is surprised to hear about his daughter plan. He tries to convince her that her plan is not proper.
"My Daughter, the beauty of a princess is not measured by her clothes or by the jewelry she is wearing, but by her attitude. It's not that we don't love you, but what will people think if you go through with your plan?" says the king.
The princess is shocked to hear that. So she runs to her room to get her jewelry box. Then she returns to her parents.
She screams: "You are so miserly. Here, I am returning the every single jewelry you ever gave me." She throes her jewelry box to her father.
The wise king is outraged seeing his daughter did.
"You are ungrateful daughter!"
Suddenly, the floor of the palace erupts and water pours out from the crack. In a matter of second the palace if flooded, drowning the ungrateful princess and her jewelry. The palace then replace by a lake.
The lake always reflects multiple colors to its surrounding. Some say the colors come from the princess's jewelry. The lake is known as Telaga Warna that means colorful lake. ***

Hmmmm..bole percaya ke?


  Ayo! Hutankan Kembali






i love green..

Video clip dah start dah...


What's next: Yeah the Candi'S!

 (Aksi yg dipaparkan tidak bole ditiru oleh anak2 berusia 5 tahun ke bawah. Awas, Bahaya!)

Sedikit info mengenai  Candi yang ada di Dieng. Terdapat 3 lokasi yang menempatkan candi2 ini iaitu Kompleks Candi Bima, Candi Gatotkaca dan Candi Arjuna.

Candi Bima
Candi Bima dibina dengan ketinggian dalam 8 meter, dibangun di atas pondasi yang berbentuk bujur sangkar berukuran 6 x 6 meter. Candi Bima memiliki hiasan pada bahagian puncaknya. Candi yang berbentuk Sikhara (mangkuk yang ditangkupkan) ini, mendapat pengaruh gaya senibina dari India Utara. Sedangkan pengaruh gaya senibina India Selatan, terdapat pada hiasan-hiasan menara dan relung-relung yang berbentuk tapal kuda.





Candi Gatotkaca
Candi Gatotkaca  terletak tidak jauh dari Candi Bima. Candi Gatotkaca terletak di Bukit Panggonan, dari tepi candi terlihat Telaga Balekambang yang belum dikelola oleh Dinas Pariwisata.
Candi Gatot Kaca berukuran 4,5 x 4,5 meter dan berbentuk bujur sangkar.







Pesanan KERAMAT dari Penaja :


Hari yang dilalui setakat ini amat menerujakan. Theres so much things to do when you are at Dieng. jadinya, silalah datang ke dieng whenever u you come to Jogjakarta!

Hari sudah merangkak ke petang dan kami decide utk pulang ke Malioboro. On the way back, kami singgah di satu tempat yang agak best juga..ala2 Cameron Highland di Malaysia. Tempat itu dinamakan AgroWisata Tambi.

Sedikit info mengenainya:
Agro Wisata Tambi terhampar luas di lereng gunung sindoro, dengan ketinggian 1.200 – 2000 m diatas permukaan laut. Suhu udara rata-rata minimal 15 º C dan suhu maksimal 24 º C. PT. Tambi mengelola 3 unit perkebunan yang terletak di Bedakah, Tanjungsari, Desa Tambi dengan luas 829 hektar yang dilengkapi fasilitas pondok wisata, kolam pemancingan, lapangan tennis, taman bermain, kebun dan parik teh. Pengunjung akan diajak berkeliling menelusuri jalan kebun teh, berolahraga sambil menikmati pemandangan, juga mendapat penjelasan mengenai agronomi, pengolahan dan pemasaran. Bagi pengunjung yang ingin bermalam juga disediakan pondok wisata dengan fasilitas yang cukup memuaskan.
  bye bye..


Dizzy + Vormiting (Thats what happen when you dont do driving and going to this kind of places)
After this place, then we continue our journey back. 

Ini namanya PUKIS: Enak dimakan begitu sahaja.....Pengalas perut sebelum dinner.

Hari sudah hampir malam apabila kami tiba di Malioboro. And yes, perut sgt lapar sehingga pankres menggigil.huhuhu.. Destinasi seterusnya: MAKANNNNNNN!

Untuk dinner hari nie, kami memilih untuk makan di Restoran Extra Hot. Menu nasi dan ayam bakar. Hmmm sedap!
Sambal Hijau, Sambal Bawang...

Nasi Burung Dara..




Jeruk Panas (Limau Suam)

Aneka Sambal

Perut terisi Akhirnya!

Coretan Hari Kedua di Jogja Tamat.